- Salam sejahtera, biar kita tiruana tetap dalam lindungan Allah SWT. Amin. Pada kesempatan ini akan membuatkan kisah dongeng yang mungkin sanggup kita ambil hikmahnya. Dimana dongeng ini mengisahkan perihal siksaan orang yang pelit kadab sakaratul maut bahkan hingga ia di kubur.
Seperti diketahui, bahwa orang pelit atau bakhil tentu sangat tidak menyenangkan bagi orang lain. Maka sudah jelas-jelas sifat tersebut tidak baik. Rasulullah pernah mensabdakan, salah satu diantara tiga hal yang membinasakan ialah pelit alias bakhil.
Sebelum ludang keringh jauh membaca kisah dongeng Siksaan Kubur bagi Orang-orang Pelit yang akan kami share ini, terludang keringh lampau marilah kita saksikan sebuah cuplikan video diberikut ini yang menceritakan juga perihal orang pelit (matinya tidak ada yang ngubur).... Berikut videonya.
Oke marilah kita lanjut ke kisah orang pelit diberikut ini ibarat dikisahkan oleh Ust. Nasruddin, Lc sebagaimana dikutip dari laman Bersamadakwah.net
Al-Kisah ..........
Syaikh Manna’ Al Qaththan pernah menyaksikan betapa perilaku pelit telah menciptakan seseorang binasa dan mendapat siksa kubur yang mengerikan.
Syaikh Manna’ Al Qaththan ialah seorang ulama Arab Saudi yang cukup dikenal. Beliau pernah menjadi Ketua Mahkamah Tinggi di Riyadh dan berpengalaman sebagai dosen di universitas Islam. Beliau juga dikenal sebagai pakar ulumul Qur’an dengan karya monumentalnya, Mabahits fi Ulum al-Qur’an.
Saat masih remaja, Syaikh Manna’ Al Qaththan pernah menjadi seorang anak yang ‘badung’. Gara-gara ‘kebadungan’ itulah ia mengalami kisah yang luar biasa ini.
Di salah satu kampung, ada seorang kaya raya yang dikenal sangat pelit. Meskipun uangnya sangat banyak dan hartanya melimpah, ia tidak mau peduli dengan orang-orang sekitarnya. Ia tidak mau menyantuni para dhu’afa’, tidak pula mau membuatkan kepada tetangganya.
Sampai suatu hari ia jatuh sakit. Para tetangga yang tahu betul betapa pelitnya dia, tak mau menjenguk dan membantunya. Jadilah ia sengsara sendirian. Sakit dirasakan seorang diri, tanpa ada yang mau mengunjungi dan mau peduli. Hanya satu orang yang mau ke sana dan bersahabat dengannya, yakni Manna’ Al Qaththan muda.
Karena peduli dengannya, Manna’ jadi tahu apa saja yang dilakukan oleh orang kaya itu dan bagaimana sifat bakhil telah membutakan nalar pikirannya. Dalam kondisi sakit, si kaya itu menelan satu per satu uang-uangnya yang berbentuk koin. Ia tak mau hartanya itu jatuh ke tangan orang lain. Ia mau membawanya mati. Agaknya, ia juga ingin mempercepat sakaratul maut.
Dan terjadilah hari itu. Kadab ajal menjemputnya, orang-orang heran dengan berat jenazahnya ketika hendak dimakamkan. “Orang ini tidak gemuk tapi kok berat sekali ya,” kata orang-orang. Manna’ Al Qaththan yang tahu rahasianya hanya diam.
Seperti orang lain, ia pun pulang sehabis ikut memakamkan mayat orang kaya tersebut. Malamnya ia kembali ke pemakaman. Ia bongkar makam orang kaya itu, kemudian ia bedah perutnya. Rupanya ia ingin mengambil koin-koin berharga itu. Namun betapa terkejutnya ia, kadab ia menyentuh koin tersebut, ia mencicipi ibarat tersengat listrik dengan sengatan yang hebat. Ia gagalkan niat itu dan ia tutup kembali kuburnya.
Beberapa tahun kemudian, sehabis bertaubat, Syaikh Manna’ Al Qaththan gres menceritakan kisah itu. “Kadang-kadang,” kata ia berkisah, “setrumnya masih terasa.”
Na’udzubillah Min Dzaalik. Semoga kita tiruana bukan termasuk orang-orang yang pelit, melainkan tergolong ke dalam orang-orang yang dermaawan. Amin..... Semoga berkhasiat.
Seperti diketahui, bahwa orang pelit atau bakhil tentu sangat tidak menyenangkan bagi orang lain. Maka sudah jelas-jelas sifat tersebut tidak baik. Rasulullah pernah mensabdakan, salah satu diantara tiga hal yang membinasakan ialah pelit alias bakhil.
“Tiga perkara yang membinasakan: rasa pelit yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, dan ujubnya seseorang terhadap dirinya sendiri” (HR. Thabrani)
Sebelum ludang keringh jauh membaca kisah dongeng Siksaan Kubur bagi Orang-orang Pelit yang akan kami share ini, terludang keringh lampau marilah kita saksikan sebuah cuplikan video diberikut ini yang menceritakan juga perihal orang pelit (matinya tidak ada yang ngubur).... Berikut videonya.
Oke marilah kita lanjut ke kisah orang pelit diberikut ini ibarat dikisahkan oleh Ust. Nasruddin, Lc sebagaimana dikutip dari laman Bersamadakwah.net
Al-Kisah ..........
Syaikh Manna’ Al Qaththan pernah menyaksikan betapa perilaku pelit telah menciptakan seseorang binasa dan mendapat siksa kubur yang mengerikan.
Syaikh Manna’ Al Qaththan ialah seorang ulama Arab Saudi yang cukup dikenal. Beliau pernah menjadi Ketua Mahkamah Tinggi di Riyadh dan berpengalaman sebagai dosen di universitas Islam. Beliau juga dikenal sebagai pakar ulumul Qur’an dengan karya monumentalnya, Mabahits fi Ulum al-Qur’an.
Saat masih remaja, Syaikh Manna’ Al Qaththan pernah menjadi seorang anak yang ‘badung’. Gara-gara ‘kebadungan’ itulah ia mengalami kisah yang luar biasa ini.
Di salah satu kampung, ada seorang kaya raya yang dikenal sangat pelit. Meskipun uangnya sangat banyak dan hartanya melimpah, ia tidak mau peduli dengan orang-orang sekitarnya. Ia tidak mau menyantuni para dhu’afa’, tidak pula mau membuatkan kepada tetangganya.
Sampai suatu hari ia jatuh sakit. Para tetangga yang tahu betul betapa pelitnya dia, tak mau menjenguk dan membantunya. Jadilah ia sengsara sendirian. Sakit dirasakan seorang diri, tanpa ada yang mau mengunjungi dan mau peduli. Hanya satu orang yang mau ke sana dan bersahabat dengannya, yakni Manna’ Al Qaththan muda.
Karena peduli dengannya, Manna’ jadi tahu apa saja yang dilakukan oleh orang kaya itu dan bagaimana sifat bakhil telah membutakan nalar pikirannya. Dalam kondisi sakit, si kaya itu menelan satu per satu uang-uangnya yang berbentuk koin. Ia tak mau hartanya itu jatuh ke tangan orang lain. Ia mau membawanya mati. Agaknya, ia juga ingin mempercepat sakaratul maut.
Dan terjadilah hari itu. Kadab ajal menjemputnya, orang-orang heran dengan berat jenazahnya ketika hendak dimakamkan. “Orang ini tidak gemuk tapi kok berat sekali ya,” kata orang-orang. Manna’ Al Qaththan yang tahu rahasianya hanya diam.
Seperti orang lain, ia pun pulang sehabis ikut memakamkan mayat orang kaya tersebut. Malamnya ia kembali ke pemakaman. Ia bongkar makam orang kaya itu, kemudian ia bedah perutnya. Rupanya ia ingin mengambil koin-koin berharga itu. Namun betapa terkejutnya ia, kadab ia menyentuh koin tersebut, ia mencicipi ibarat tersengat listrik dengan sengatan yang hebat. Ia gagalkan niat itu dan ia tutup kembali kuburnya.
Beberapa tahun kemudian, sehabis bertaubat, Syaikh Manna’ Al Qaththan gres menceritakan kisah itu. “Kadang-kadang,” kata ia berkisah, “setrumnya masih terasa.”
Na’udzubillah Min Dzaalik. Semoga kita tiruana bukan termasuk orang-orang yang pelit, melainkan tergolong ke dalam orang-orang yang dermaawan. Amin..... Semoga berkhasiat.
Advertisement