Blog Khusus Doa - Setiap orang niscaya punya kisah yang kelam dan meninggalkan rasa stress berat yang mendalam. Butuh keberanian besar untuk mau terbuka membicarakan kisah pilu yang pernah dialami. Apalagi kalau itu menyangkut keperawanan. Dilansir dari laman vemale, seorang perempuan ini mencoba membagikan kisahnya perihal keperawanannya yang direnggut oleh seorang laki-laki tak bertanggung tpendapat. Dan ia punya sebuah pesan yang bisa jadi pelajaran untuk kita tiruana...
Salam,
Saya akan menceritakan pengalaman pahit hidup saya yang menciptakan saya terpuruk dalam dunia hitam. Semoga ada pelajaran yang bisa Anda petik dari kisah pilu saya ini.
Saya dilahirkan oleh keluarga yang sangat sederhana. Sebenarnya saya anak yang tidak diperlukan lantaran ibu saya sudah berusia 40 tahun ketika mengandung saya. Bahkan ketika itu dia tidak tahu kalau sedang mengandung. Saya lahir prematur dan sempat menciptakan orang-orang menangis lantaran kesehatan ibu saya yang sangat lemah ketika itu.
Saya memiliki keluarga yang tidak harmonis. Orang bau tanah saya sering ribut dengan abang laki-laki saya. Saya merasa sangat terkekang sehingga menciptakan saya merasa tidak bebas menyerupai anak lainnya.
Saya mengenal cinta ketika menginjak dingklik SMA. Memang saya akui wajah saya yang manis dengan postur badan yang mungil menciptakan banyak laki-laki mengagumi saya. Saya terlena dan bahkan salah langkah.
Masalah-masalah gres pun bermunculan. Kondisi keluarga saya tak stabil, situasi ekonomi sedang kritis. Saya pun begitu tolol knorma dan sopan santun saya menceritakan problem hilangnya keperawanan saya kepada seseorang yang tadinya begitu saya percaya. Bukannya menjaga rahasia, ia malah membeberkan malu saya sampai satu sekolahan tiruana tahu. Saya diejek, dibilang pelacur. Ya Allah, kenapa mereka begitu kejam? Mereka bilang saya menjual harga diri saya sendiri. Oh, betapa hinakah saya di mata mereka?
Saya berusaha sabar. Hingga usang kelamaan mereka berhenti mengejek saya. Terkadang saya sering menangis kenapa hidup ini begitu rumit. Tapi ternyata masih ada problem gres yang menciptakan saya tertekan. Saya makin frustrasi knorma dan sopan santun tahu laki-laki yang telah merenggut kesucian saya berumah tangga dengan teman abang perempuan saya. Dari janji nikah mereka, lahirlah seorang anak perempuan. Namun, janji nikah itu kandas di tengah jalan lantaran laki-laki tersebut tidak bertanggung tpendapat kepada istrinya.
Namun, Allah masih berbaik hati. Beberapa tahun kemudian, saya bertemu dengan seorang laki-laki tampan, baik, dan setia. Saya sangat nyaman bersamanya. Ia juga mencicipi hal yang sama.
Saya sangat bersyukur lantaran di balik cobaan yang disebabkan oleh kesalahan saya sendiri, Allah masih memperlihatkan kemurahan hati-Nya. Dulu saya sempat ingin bunuh diri lantaran tertekan dan malu. Beruntung masih ada seorang sobat yang mau mengingatkan saya bahwa ini bukan simpulan dari segalanya. Allah tidak akan memmemberikankan cobaan di luar kemampuan umat-Nya.
Kini, saya sudah berumah tangga dengan laki-laki baik hati tersebut. Saya senang dan begitu terharu. Meskipun dulu saya sempat terperosok ke jurang hitam, saya masih bisa menemukan cahaya di masa depan saya. Saya hanya ingin memberikan pesan betapa berbahayanya pergaulan bebas lantaran bisa merusak diri kita sendiri. Dan jangan merasa lemah ketika kita punya problem besar lantaran Allah SWT tak akan memmemberikan cobaan di luar batas kemampuan kita.
Kisah ini ialah kisah konkret saya sendiri. Semoga kita tiruana bisa mengakibatkan hidup kita ini jauh ludang kecepeh baik dari sebelumnya. (Sumber: vemale.com)
Salam,
Saya akan menceritakan pengalaman pahit hidup saya yang menciptakan saya terpuruk dalam dunia hitam. Semoga ada pelajaran yang bisa Anda petik dari kisah pilu saya ini.
Saya dilahirkan oleh keluarga yang sangat sederhana. Sebenarnya saya anak yang tidak diperlukan lantaran ibu saya sudah berusia 40 tahun ketika mengandung saya. Bahkan ketika itu dia tidak tahu kalau sedang mengandung. Saya lahir prematur dan sempat menciptakan orang-orang menangis lantaran kesehatan ibu saya yang sangat lemah ketika itu.
Saya memiliki keluarga yang tidak harmonis. Orang bau tanah saya sering ribut dengan abang laki-laki saya. Saya merasa sangat terkekang sehingga menciptakan saya merasa tidak bebas menyerupai anak lainnya.
Saya mengenal cinta ketika menginjak dingklik SMA. Memang saya akui wajah saya yang manis dengan postur badan yang mungil menciptakan banyak laki-laki mengagumi saya. Saya terlena dan bahkan salah langkah.
Saya balasannya mengenal seorang laki-laki yang lalu saya tahu bahwa ia ialah orang bejat yang tak bertanggung tpendapat. Dia merenggut kesucian saya. Hidup saya sangat hancur. Saya sangat tertekan dan merasa tak ada berharap lagi untuk hidup. Sejak ketika itu, saya berubah drastis jadi anak yang sangat pendiam di rumah.
Masalah-masalah gres pun bermunculan. Kondisi keluarga saya tak stabil, situasi ekonomi sedang kritis. Saya pun begitu tolol knorma dan sopan santun saya menceritakan problem hilangnya keperawanan saya kepada seseorang yang tadinya begitu saya percaya. Bukannya menjaga rahasia, ia malah membeberkan malu saya sampai satu sekolahan tiruana tahu. Saya diejek, dibilang pelacur. Ya Allah, kenapa mereka begitu kejam? Mereka bilang saya menjual harga diri saya sendiri. Oh, betapa hinakah saya di mata mereka?
Saya berusaha sabar. Hingga usang kelamaan mereka berhenti mengejek saya. Terkadang saya sering menangis kenapa hidup ini begitu rumit. Tapi ternyata masih ada problem gres yang menciptakan saya tertekan. Saya makin frustrasi knorma dan sopan santun tahu laki-laki yang telah merenggut kesucian saya berumah tangga dengan teman abang perempuan saya. Dari janji nikah mereka, lahirlah seorang anak perempuan. Namun, janji nikah itu kandas di tengah jalan lantaran laki-laki tersebut tidak bertanggung tpendapat kepada istrinya.
Namun, Allah masih berbaik hati. Beberapa tahun kemudian, saya bertemu dengan seorang laki-laki tampan, baik, dan setia. Saya sangat nyaman bersamanya. Ia juga mencicipi hal yang sama.
Suatu hari, laki-laki baik hati itu meminang saya. Saya begitu senang lantaran ia mau mendapatkan saya dengan segala kekurangan saya, meskipun saya sudah tak perawan lagi. Dia hanya ingin mengakibatkan saya sebagai istri sholehah yang bisa jadi ibu untuk bawah umur kami kelak. Saya pun ingin menjadi langsung yang jauh ludang kecepeh baik kelak.
Saya sangat bersyukur lantaran di balik cobaan yang disebabkan oleh kesalahan saya sendiri, Allah masih memperlihatkan kemurahan hati-Nya. Dulu saya sempat ingin bunuh diri lantaran tertekan dan malu. Beruntung masih ada seorang sobat yang mau mengingatkan saya bahwa ini bukan simpulan dari segalanya. Allah tidak akan memmemberikankan cobaan di luar kemampuan umat-Nya.
Kini, saya sudah berumah tangga dengan laki-laki baik hati tersebut. Saya senang dan begitu terharu. Meskipun dulu saya sempat terperosok ke jurang hitam, saya masih bisa menemukan cahaya di masa depan saya. Saya hanya ingin memberikan pesan betapa berbahayanya pergaulan bebas lantaran bisa merusak diri kita sendiri. Dan jangan merasa lemah ketika kita punya problem besar lantaran Allah SWT tak akan memmemberikan cobaan di luar batas kemampuan kita.
Kisah ini ialah kisah konkret saya sendiri. Semoga kita tiruana bisa mengakibatkan hidup kita ini jauh ludang kecepeh baik dari sebelumnya. (Sumber: vemale.com)
Advertisement