Narrative Text Tentang A Match Seller Girl Dalam Bahasa Inggris Dan Artinya
Halo teman IBI..
Narrative text yakni salah satu jenis teks bahasa inggris yang bertujuan untuk menceritakan suatu dongeng yang mempunyai rangkaian bencana kronologis yang saling terhubung.
Pada kesempatan kali ini IBI akan membahas narrative text ihwal A MatchSellerGirl. Langsung saja kita simak berikut ini.
A MatchSellerGirl
OnChristmas Evethe peoplerunning witha happy facefilled thestreetsof the city.On that roada little girlwearingtatteredclothesaresellingmatchsticks.“Want to buya match?”soshehave to offereach timepassedpeople.
“Mother,I would buya match,”saidin a woman “I don’t needa match, at homethere are many.“Tosome,still noone isbuying amatchbookfromthe girl.But ifhecame homewithout bringingmoneysale resultsmatch, he would bebeatenby his father.Whenwill crossthe road,“Grek!Grek! “Suddenlyachariotran.“Hyaaa!Awaaaaas! “The girljumpedbecausesurprised.At the timehe was wearingshoes thatregardlessandcatapultedinto whicheither.While theshoenext to itfellacross the street.Whenthe girl isintendingto gotopick them up, aboypicked it upfirstthenrun.“Well,I foundsome nicestuff!!”said whilerunningaway.
Eventually thegirls werebarefoot.Surroundinga matchfellscatteredalreadycan not besoldagain.Whenreturning home,sayinghe could notimagine howthe penaltywill be receivedfrom his father.Whatcan bemade,the girlbroughta matchremaining, then walkedwith great.
The youngrays oflightfrom the window ofa House.Whenthe girlwentin on him, thesoundofexcitedlaughterinthe House.In the House thatis heatedby the fire ofthe furnacelooksits inhabitantsare enjoyinga deliciousChristmasdishes.The girl’stears.“Whenthe motheris still alive,alsocelebrate Christmasin my houselike this.”Of thevisible windowberkelip-kelipthe Christmas treeand the kidsareexcitedto receive manygifts.Finallythe lightaroundthe windowis missing, andaround himbesilent. The coldsnowcontinues to fall.Whileshiveringcold, the girlsittingbythe outpouring ofsnow.Stomachfeelshungryand itcan’t move.The girl whogot chillsthatwaft–hembuskanhis breathto hand.Too badit’snoteven the slightestattempt at warming.
“If I lita matchit, it might bea littlewarmer,”he thought.Thenthe girllighteda matchon the wall.“Crrrs!”Thenfrom withinthe flamearose a. “Ohthe warmth.”The girlraisedher handtowardthe furnaceheating.At the timethe fire wasextinguishedthe furnace heatendisappeared.Girllighting amatchstick.This timefrom withinthe flameappearsa wide range ofdishes.In front ofhis eyes,stands a tablefull offoodwarm.
“Wow!It looksgood.“Thenroasta goosefloatedover to him.But, whenhe attempted toreach out,the firewas extinguishedandit disappears.The girlimmediately tooka matchfire, thenturn it onagain.“Crrrs!”
Suddenlythe girlalreadyis underahugeChristmas tree.“Wow!More beautiful thanthe Christmas treethat looksfrom a windowabove,“screaming cheerfully.Onthat there are manyChristmas treecandle thatshines.“Wow!Beautiful! “The girlpoked his handinvoluntarilythenmatchswaywindblown.But thecandle lightthatascended tothe heavens andincreasinglyDim.And thenturned intoastarvery much. One of the starsthatquicklybecomes the starswitch.“Well, tonightthere is someonewho died andwent to the placeof God,”she thought.Timehis grandmotherwas alive,he was toldaboutthat story. Whilegazingskyward, the girlrememberedher grandmothertoa goodheart.The girl wasthenlightedcandlesagain.Thenin thelightof fireappearto existaGrandmother, the ego.With a smile, Grandmapokedher handtowardsthe girl.
“Grandmother!”The girl’sdreamsseemed toleapinto the arms ofGranny.“Oh,Grandma,I‘ve longwanted to meet,”the girlrecounted theevents thataffect them,inthe arms ofaGrandmotherloved.
“Why didGrandmagoleft mealone?Don’t goany longer.Takeme awayto where grandmother.“At that point thematchburnedthe boyturns off.“Ah, ifthe firedied, Grandmawillgotoo.Like afurnaceheating andfood,“thethoughtof this girl.Thenthe girlsoonput togethera matchremaining, thenrubbingit all.The roll ofa matchthat’sburning, andilluminatesits surroundingslike havelunch.
Grannyhugginghertight.With theshroudedlight,the girl’sgrandmother and go upto the skyslowly.“Grandma,we want togo where?”“To whereGod is,”whispered Grandma. Boththe longerthe highertoward the sky.The grandmothersaidgentlytothe girl, “Ifyour motherupin heaven,waitingand preparing foodthat isbad forus.”The girllaughed.
In the morning, peoplepassing byon the roadto finda matchsellergirl-downin the snow.“Attention!This littlegirlfaintedat a placelike this. ““Call a doctorQuickly!” The people whogatheredaround himalllamentedthe death ofthe girl.Themotherrefused tobuya matchon the eveof yesterdaycryingaloudand said, “sorry foryou, son.Ifthere is no placeto go home, preferablykumasukkaninto the House.“Peoplecityholdsthe girl’sfuneralceremonyat the Church, and prayto Godthat theydofriendlythough onthe poor
Gadis Penjual Korek Api
PadamalamNatal orang-orang yang berjalandengansuatuwajahbahagiapenuh jalan-jalankota.Dijalanituseoranggadiskecilmengenakanpakaian compang-campingmenjualkorek api.“Inginmembelisebuahpertandingan?”sehinggaiaharusmenawarkansetiaporangwaktuberlalu.
“Ibu,akuakanmembelipertandingan,”katawanita“Akutidakperlusebuahpertandingan,dirumahsanabanyak.”Untukbeberapa orang,masihadaorangyangmembelikorek apidarigadis.Tetapijikaiadatangrumahtanpamembawauanghasilpenjualancocok,diaakandipukuliolehayahnya.Kapanakanmenyeberangjalan,“Grek!Grek!“Tiba-tibakeretaberlari.”Hyaaa!Awaaaaas!“Gadismelompatkarenaterkejut.Padasaatiamemakaisepatuyangterlepasdanmelambungkankeyangbaik.Sementarasepatudi sampingitujatuhdi seberangjalan.Ketikagadisberniatuntukpergiuntukmenjemputmereka, anak laki-lakimengambilnyapertamakemudianjalankan.”Yah,akumenemukanbeberapanicestuff! “katasementaramelarikandiri.Akhirnya gadis-gadisyangbertelanjang kaki.Sekitarjatuhpertandingantersebarsudahbelumbisadijualkembali.Ketikapulang kerumah,mengatakaniatidakbisamembayangkanbagaimanahukumanakanditerimadariayahnya.Apa yang dapatdibuat,gadismembawapertandingantersisa,kemudianberjalandenganbesar.
Pancaranterangdarijendelarumahkecil.Ketikagadispergiatasnya,suarabersemangattawadirumah.DirumahyangdipanaskanolehapitungkuterlihatpenduduknyamenikmatihidanganNatal yang lezat.Gadis itumenangis.”KetikaIbumasihhidup,jugamerayakanNataldirumahsayasepertiini.”Darijendelaterlihatberkelip-kelippohonNataldananak-anakbersemangatuntukmenerimabanyakhadiah.Akhirnyacahayadi sekitarjendelahilang,dansekelilingnyaberdiam.Saljudinginterusjatuh.Sementaramenggigildingin,gadisitududukolehpencurahansalju.Perutterasalapardantidak bisabergerak.Gadisyangmendapatmenggigilbahwaembusan-hembuskannapasuntuktangan.Sayanghal initidakbahkansedikitusahapemanasan.“Jikasayamenyalapertandinganitu,mungkinsedikitlebih hangat,”pikirnya. Kemudian gadis dinyalakan pertandingan di dinding. “Crrrs!”Makadaridalamapimuncula.“Ohkehangatan.”GadismengangkattangannyaterhadaptungkuPenghangat Ruangan.Padasaatapidipadamkantungkuheatenmenghilang.Gadispencahayaanbatang korek api.Kaliinidaridalamapimunculberbagaimacamhidangan.Di depanmatanya,berdirisebuahmeja yang penuh dengan makananhangat.
“Nenek!”Gadisimpiantampaknyamelompatke dalampelukannenek.“Oh,nenek,saya telahlamainginbertemu,”gadismenceritakan kejadian-kejadianyangmempengaruhimereka,ditanganseorangnenek yang dicintai.“MengapaApakahnenekpergimeninggalkansayasendirian?Janganpergilagi.Mengambilsayakemananenek.“Padasaatpertandinganterbakar anak laki-lakiberubah.”Ah,jikaapimeninggal,nenekakanpergijuga.SepertitungkuPenghangat Ruangandanmakanan,“pikirgadisini.Kemudiangadissegeramengumpulkansebuahpertandingantersisa,kemudianmenggosokitusemua.Gulunganpertandinganyangterbakar,danmenerangisekitarnyasepertimakan siang.Nenekmemelukdiaketat.Denganterselubungcahaya,gadis itunenekdannaikkelangit perlahan-lahan.“Nenek,kamiinginpergi ke mana?”“UntukmanaAllahadalah,”berbisiknenek.Kedualagisemakintinggike arahlangit.Neneklembutberkatakepadagadis,“JikaibuAndanaikdisurga,menunggudanmenyiapkanmakananyangburukbagikita.”Gadistertawa.
Pagi harinya, orang-orang yang lewat di jalan menemukan gadis penjual korek api tertelungkup di dalam salju. “Gawat! Gadis kecil ini jatuh pingsan di kawasan menyerupai ini.” “Cepat panggil dokter!”Orang-orang yang berkumpul di sekitarnya semuanya menyesalkan simpulan hidup gadis itu. Ibu yang menolak membeli korek api pada malam kemarin menangis dengan keras dan berkata, “Kasihan kamu, Nak. Kalau tidak ada kawasan untuk pulang, sebaiknya kumasukkan ke dalam rumah.” Orang-orang kota mengadakan upacara pemakaman gadis itu di gereja, dan berdoa kepada Tuhan biar mereka berbuat ramah meskipun pada orang miskin
Demikian yang sanggup IBI sampaikan pada kesempatan kali ini, semoga apa yang sudah disampaikan sanggup bermanfaat dan sanggup dijadikan materi berguru bagi teman IBI semua.